r7emS8Ojedt65alz0iXYZAo_SNc SKRIPSI BAHASA INDONESIA: MODEL PEMBELAJARAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS II SMA

Ads 468x60px

Saturday, October 6, 2012

MODEL PEMBELAJARAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS II SMA


PROPOSAL PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS II SMA


1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan modem memandang murid sebagai titik pusat terjadinya proses belajar. Guru- lebih berperan sebagai fasilitator dan multivator membantu memberi kemudahan belajar bagi siswa, sehingga terjadi interaksi perpaduan kedua kegiatan, yakni proses belajar pada murid dan mengajar pada guru dapat direalisasikan dalam bentuk teknik.
Dalam dunia pengajaran, kita mengenal bermacam-macam teknik mengajar baik bersifat tradisional maupun yang bersifat modem. Misalnya teknik ceramah, diskusi, latihan, penugasan, tanya jawab, karyawisata, sosiodrama, demonstrasi, penemuan, eksperimen, penyelidikan. Beragatnnya jenis teknik mengajar ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
  1. Tujuan yang berbeda pada setiap mata pelajaran sesuai dengan jenis fungsi, sifat maupun isi pelajaran masing-masing.
  2. Perbedaan latar belakang individual anak, baik dari segi kehidupannya, tingkat usia perkembangan atau kematangan, maupun tingkat kemampuan berfikir.
  3. Perbedaan situasi dan kondisi pendidikan berlangsung.
  4. Perbedaan pribadi dan kemampuan gurumasing-masing.
  5. Fasilitas yang berbeda, baik kualitas maupun kuantitas.
Keberhasilan dunia pendidikan pada dasarnya banyak ditentukan oleh keberhasilan dunia pengajaran yang secara formal dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan. Pendidikan dan pengajaran merupakan dua variabel yang sangat kompleks dan berhubungan erat, karena pendidikan dan pengajaran menyangkut kepentingan segenap kalangan masyarakat. Selain itu ikhtiar pendidikan dan pengajaran merupakan investasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dimasa yang akan datang.
Keberhasilan mengajar akan bergantung beberapa faktor, antara lain : guru, siswa, kurikulum, metode, teknik dan bahan pengajaran. Dari faktor-faktor tersebut gurulah yang paling dominan pengaruhnya dalam pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Oleh karena guru hams memahami prinsip-prinsip berbagai metode dan teknik mengajar, baik yang bersifat tradisional maupun yang bersifat modem.
Tujuan pembelajaran bahasa di SMA atau MA yang paling mendasar adalah meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan Intelektual (berfikir kreatif dan disiplin, menggunakan akal sehat, serta memecahkan masalah).
Pengembangan model pembelajaran Inkuiri ini membantu siswa untuk dapat mengembangkan disiplin Intelektual dan keterampilan yang di perlukan dengan memberi pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar ingin tahu mereka. Dalam memberikan perhatian dan bantuan siswa untuk independent di perlukan cara yang terorganisir. Yang dapat di harapkan adalah agar siswa menanyakan mengapa peristiwa itu terjadi, kemudian memperoleh dan mengolah data secara logis. Dengan demikian siswa dapat mengembangkan strategi intelektual yang dapat di gunakan untuk mendapatkan jawaban atas keheranannya.
Model pembelajaran inkuiri dapat di berikan pada setiap tingkatan umur dengan tingkat kesulitan yang berbeda dan masalah yang berbeda pula.
Model pembelajaran Inkuiri dapat di lakukan dalam setting "teacher directed" ataupun di gabungkan dengan lingkungan belajar yang lebih "self directed" untuk siswa harus mempunyai akses untuk bahan yang di butuhkan dan dapat bekerja sama dengan kelompok.
Dampak pembelajaran dan dampak pengiring dari pendekatan model inkuiri adalah sebagai berikut.
  1. Dapat mengembangkan keterampilan proses sains.
  2. Strategi penyelidikan dapat dikembangkan secara kreatif.
  3. Menimbulkan semangat kreatif dan semangat belajar pada siswa.
  4. Memberikan kebebasan atau belajar secara otonomi pada siswa.
  5. Memungkinkan kerja sama dua arah (guru-siswa dan siswa).
  6. Menekankan hakekat kesementaraan dari pengetahuan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis berkeinginan mengadakan penelitian tentang "Model Pembelajaran Kalimat Efektif dengan Menggunakan Teknik Inkuiri di kelas II MA Tahun Ajaran 2011/2012" untuk memberi bekal pengetahuan bahasa agar siswa Madrasah Aliyah dapat berbahasa dengan baik.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1 Batasan Masalah
Di dalam penelitian ini, penulis memandang perlu untuk mengambil langkah-langkah pembatasan masalah agar ada ruang lingkup dan batasan-batasan yang di teliti. Sesuai dengan waktu tenaga dan kemampuan yang ada pada penulis, Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.      Pengaruh teknik Inkuiri dalam proses pembelajaran kalimat efektif.
2.      Keefektifan penggunaan teknik inkuiri dalam proses pembelajaran kalimat efektif.

1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka sebagai acuan penelitian ini dapat digunakan rumusan masalah sebagai berikut.
  1. Bagaimanakah merumuskan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan kurikulum 2006?
  2. Bagaimanakah model pembelajaran kalimat efektif yang dikembangkan berdasarkan kurikulum 2006?
  3. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menggunakan kalimat efektif setelah mengikuti pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan kurikulum 2006, dengan menggunakan teknik Inkuiri?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini bukanlah hanya sekedar memenuhi persyaratan menyelesaikan jenjang pendidikan melainkan sebagai upaya untuk memperoleh pengalaman dalam dunia pendidikan. Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk :
  1. Memperoleh gambaran tentang keefektifan teknik inkuiri dalam pelaksanaan proses belajar mengajar kalimat efektif di kelas II SMA
  2. Memperoleh gambaran tentang pengaruh teknik inkuiri dalam pelaksanaan proses pembelajaran kalimat efektif di kelas II SMA
1.3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini harus membawa manfaat baik langsung maupun tidak langsung. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Memberi sumbangan ilmiah tentang pemakaian kalimat efektif.
  2. Dapat membantu menyempurnakan pengajaran bahasa Indonesia umumnya dan pengajaran kalimat efektif khususnya.
  3. menunjukkan sebuah model pembelajaran kalimat efektif yang dikembangkan berdasarkan kurikulum 2006, yang dapat dijadikan acuan oleh guru sehingga proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik.

1.4 Definisi Operasional
Pada bagian ini penulis akan mendefinisikan judul yang diajukan adalah sebagai berikut:
  1. Model, adalah : pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan di buat atau dihasilkan (Depdikbud, 1988 : 589).
  2. Pembelajaran, adalah pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai tujuan pengajaran (tarigan, 1995 : 45).
  3. Kalimat, adalah : satu bagian ujaran yang didahului dan di ikuti oleh kesenyapan sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap (keraf, 1983 : 141).
  4. Kalimat efektif, adalah : kalimat yang mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan itu berlangsung dengan sempurna (Depdikbud: 1994).
  5. Teknik, adalah daya upaya usaha-usaha atau cara-cara yang digunakan guru dalam mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pelajaran pada waktu itu (Kosadi, 1986 : 60).
  6. Inkuiri adalah : suatu pengalaman belajar yang ditempuh anak dengan cara merumuskan problem sendiri, membuat hipotesis sendiri, merancang eksperimen, mengumpulkan data, serta menarik kesimpulan (Amien, 1979: 6)
1.5 Metode dan Teknik Penelitian
1.5.1 Metode Penelitian
Metode yang peneliti gunakan adalah metode eksperimen
1.5.2 Teknik Penelitian
Sejalan dengan metode yang di gunakan teknik penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Observasi, mengamati langsung proses belajar mengajar di kelas selama guru bahasa Indonesia menyajikan bahan pembelajaran.
  2. Telaah Pustaka, untuk mengkaji beberapa sumber yang berkaitan dengan subjek penelitian yang penulis bahas.
  3. Uji Coba, menyajikan bahan pembelajaran kalimat efektif dengan menggunakan teknik inkuiri dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan.
  4. Penilaian, melaksanakan penilaian terhadap kegiatan belajar mengajar yang meliputi persiapan dan pelaksanaan mengajar.
Bentuk-bentuk instrumen penilaian yang peneliti gunakan adalah konstruksi dan skala penilaian.
1.6 Anggapan Dasar dan Hipotesis
1.6.1 Anggapan Dasar
1.      Proses pembelajaran kalimat sangat efektif jika di dukung oleh teknik yang tepat.
2.      Teknik inkuiri sangat menunjang pola pikir nalar siswa dalam proses pembelajaran kalimat efektif.
1.6.2 Hipotesis
Sejalan dengan anggapan dasar penelitian yang penulis kemukakan, penulis merumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah :
  1. Dalam proses belajar mengajar kalimat efektif, teknik inkuiri sangat mempengaruhi kemampuan daya nalar siswa kelas II SMA
  2. Teknik inkuiri sangat cocok di gunakan dalam proses belajar mengajar kalimat efektif mulai dari kelas II SMA
1.7 Populasi dan Sampel
1.7.1 Populasi
Populasi di jadikan sebagai sumber data untuk memperoleh data yang di gunakan. Yang di maksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh objek yang dapat di jadikan sebagai sumber informasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas 2 SMA Sukamiskin yang berjumlah 134 orang siswa, dengan rincian yang tertera dalam tabel berikut ini:
1.7.2 Sampel
Mengingat jumlah populasi yang cukup banyak, maka penulis hanya meneliti sebagian dari populasi. Adapun teknik penetapan sumber data yang di lakukan adalah teknik sampling purposive (sampel pertimbangan).
Oleh sebab itu, hasil yang diperoleh dalam uji coba ini tidak berlaku untuk kelas yang lain, yang dapat di jadikan sebagai sumber data penelitian hanyalah berupa sampel saja. Berdasarkan uraian di atas, maka yang dijadikan sampel penelitian ini adalah siswa kelas 2.1 dan siswa kelas 2.2 yang jumlahnya 61 orang siswa sebagaimana yang tertera dalam tabel berikut:

1.8 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan eksperimen. Oleh karena itu, melakukan tindakan perlakukan dalam bentuk penggunaan teknik inkuiri dalam proses pembelajaran kalimat efektif. Selain itu, penulis juga mengumpulkan beberapa buku yang dapat menunjang pemecahan masalah yang akan di teliti. Kemudian di pilihlah buku-buku yang dijadikan sumber primer dan sumber skunder.
Sedangkan langkah-langkah yang penulis tempuh untuk mendapatkan data primer maupun data skunder adalah sebagai berikut:
1.8.1 Menentukan Lokasi
Penelitian ini mengambil lokasi di SMA dengan alasan sebagai berikut:
a.      Lokasi penelitian mudah dijangkau oleh peneliti.
b.      Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka, jenis data ini di dapatkan dari nilai ulangan harian siswa.
1.8.2 Instrumen Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen, dan cara
pengumpulan data sebagai berikut:
a.      Observasi yaitu pengamatan didokumentasikan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang di teliti. Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data melalui pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian. Selain itu, penulis juga melakukan proses pembelajaran terhadap responden penelitian.
b.      Wawancara, yaitu dialog yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari narasumber (kepala sekolah dan guru bidang studi).
c.      Studi pustaka, yaitu mempelajari dan meneliti literatur yang relevan dengan masalah yang diteliti.
d.      Pengolahan dan analisis data
DATA hasil belajar siswa kelas dan di cari nilai rata-rata kemudian di tentukan presentase keberhasilan belajar teknik inkuiri dengan teknik ceramah sehingga di lakukan perbandingan presentase keberhasilan teknik inkuiri (melalui eksperimen penulis) dengan teknik pembelajaran ceramah (sebagaimana telah di sampaikan oleh guru bidang studi.
Sedangkan instrumen yang digunakan terdiri atas pedoman observasi dan pedoman wawancara serta tes awal dan tes akhir (buatan penulis).
Pedoman observasi dibuat untuk mempermudah guru bidang studi Bahasa Indonesia dalam memberikan penilaian terhadap teknik pembelajaran yang penulis kembangkan (teknik inkuiri) dengan teknik pembelajaran yang biasa dikembangkan oleh guru bidang studi (teknik ceramah) adapun pedoman observasinya sebagai berikut:

 

 

DAFTAR PUSTAKA


Ali M. 1992 Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa .
Arikunto S. 1993 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta
Depdikbud 1994. Kurikulum dan GBPP Bahasa Indonesia Kelas 2 Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Balai Pustaka
Oemar, 1980. Inguiry Discovery Problem. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Parera, JD. 1996. Pendoman Kegiatan Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Widya Sarana Indonesia.
Pateda, M. 1987. Analisis Kesalahan. Ende, Flores : Nusa Indah
Sudirman, dkk. 1987. Ilmu Pendidikan . Bandung. Remaja karya.
Sudjana, N. 1987. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Suhendar, M. E. dan Pien Supinah 1989. MKDU Bahasa Indonesia Kebahasaan. Bandung : KP3BA PTN.
Tarigan dan Tarigan, 1986. Teknik Pengafaran Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Tarigan, J. 1995. Penerapan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. SLTP. Dan SMU berdasarkan kurikulum 2006. Bandung Theme
Zainal Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta 1h 1985, Penerbh Akademika Presindo.

Bagi yang ingin mendapat download skripsi lengkap dengan isinya dari mulai Bab I sampai Bab V dan disertai dengan lampiran, proposal, abstrak, daftar isi dan daftar pustaka 
silahkan sms ke:  022 95910535 atau kirim email 
ke: ayurostikathea@yahoo.co.id

0 komentar:

Post a Comment